Creado por SLS Indonesian
hace más de 2 años
|
||
Ketika mendengar nama kota Jepara, orang Indonesia biasanya ingat dengan nama Ibu Kartini dan kerajinan ukir.
Ya benar, kota ini adalah kota kelahiran tokoh emansipasi wanita Indonesia, R. A. Kartini. Kota ini juga sangat terkenal dengan kerajinan ukir kayu.
Kerajinan ukiran Jepara sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia. Hasil pahatan dan ukiran Jepara sangat disukai, bukan saja oleh masyarakat lokal, tetapi juga sampai ke luar daerah, bahkan sampai ke mancanegara.
Di sepanjang jalan antara Demak dan Jepara, banyak sekali galeri dan pusat pengrajin ukiran kayu. Hasil kerajinan utama tempat ini adalah mebel berbahan kayu jati dan gebyok jati atau pintu tradisional dari Jawa Tengah.
Menurut pengrajin ukir setempat, saat ini sulit sekali untuk mendapat kayu jati. Akhirnya para pengrajin harus bisa menggunakan bahan baku lain, yaitu kayu trembesi yang berasal dari daerah khusus, dari daerah di sekitar Bandung, Jawa Barat.
Hasil kerajinan ukir Jepara bermacam-macam bentuk dan motifnya, mulai dari motif manusia, motif hewan, motif daun dan pepohonan, motif cerita rakyat, motif karakter dalam cerita wayang, dan motif dari cerita Mahabarata.
Pada umumnya kerajinan ukir Jepara adalah karya seni yang cara produksinya sangat rumit. Ukiran ini memerlukan kesabaran dan keahlian yang tinggi.
Tidak sembarang orang bisa mempunyai keahlian membuat ukiran Jepara. Maka tidak heran kalau biasanya harganya pun tinggi.
Ukiran Jepara terkenal mulai dari dalam kota, dalam negeri, sampai di luar negeri. Hal ini tentu memberi kemudahan untuk mengenalkan produk kerajinan ini.
Pemerintah Indonesia sering bekerja sama dengan negara-negara asing untuk mendorong pemasaran ukiran Jepara ke dunia internasional.
Salah satunya adalah dengan berpartisipasi dalam pameran-pameran kesenian di mancanegara.
Selain itu, dari sisi hukum, pemerintah Indonesia juga berusaha melindungi dan menetapkan hak intelektual ukiran Jepara sebagai karya seni tradisional bangsa Indonesia.