Created by Halimah Al Hasanah
over 2 years ago
|
||
Mesin kalor adalah alat yang menggunakan panas sebagai input dan menyediakan kerja mekanis sebagai output. Pada mesin kalor tidak terjadi sistem reversible (pengulangan) sehingga disebut irreversible. Sehingga pembuangan sistem tidak dapat dijadikan sumber pemanasan diawal sistem kembali. Pada setiap mesin kalor, hanya sebagian kalor yang dapat diubah menjadi kerja. Dalam mesin kalor, terdapat dua mesin penyimpanan yang disebut Reservoir. Terdapat 2 reservoir yaitu reservoir panas dan reservoir dingin. Panas mengalir keluar dari suhu tinggi ke suhu rendah. Setiap mesin kalor (1) memperoleh panas dari suhu yang lebih tinggi (reservoir panas), meningkatkan energi internal mesin; (2) mengubah sebagian energi ini menjadi kerja mekanis; dan (3) mengeluarkan energi yang tersisa sebagai panas ke reservoir yang bersuhu lebih rendah (reservoir dingin), biasanya disebut limbah. Hukum kedua memberitahu bahwa tidak ada mesin kalor yang dapat mengubah semua kalor yang disuplai menjadi energi mekanik. Hanya sebagian panas yang dapat diubah menjadi kerja, dengan sisanya dikeluarkan dalam proses.
Kita dapat melihat peran perbedaan suhu antara reservoir panas dan reservoir dingin dalam pengoperasian mesin turbin uap. Siklus turbin uap berputar karena tekanan yang diberikan oleh uap suhu tinggi di sisi depan kipas turbin lebih besar daripada tekanan yang diberikan oleh uap suhu rendah di sisi belakang kipas turbin. Tanpa perbedaan tekanan, turbin tidak akan berputar dan menyalurkan energi ke generator listrik. Adanya tekanan uap di sisi belakang kipas turbin, bahkan tanpa gesekan, mencegah turbin menjadi mesin yang sangat efisien.
untuk menentukan koefisiensi pada mesin kalor dapat digunakan rumus sebagai berikut: \[\eta = \frac{W}{Q_{in}}\] atau W = Kerja yang dihasilkan Qin= Kalor yang diserap
Want to create your own Notes for free with GoConqr? Learn more.