Kerusuhan antaretnis, antara suku Dayak dan Madura
Dipengaruhi gesekan sosial dalam bidang
perekonomian. Kerusuhan antaretnis
antara suku Dayak dan Madura
(Isu-isu)
Beberapa insiden isu yang
beredar sebelum
terjadinya konflik sampit
1). Tahun 1972, seorang gadis Dayak
diperkosa oleh pemuda Madura.
2). Tahun 1982, terjadi tindakan
pembunuhan oleh orang Madura
terhadap orang Dayak.
3). Tahun 1996 di Palangkaraya, seorang
gadis Dayak diperkosa dan dibunuh oleh
pemuda Madura di bioskop pranala, akan
tetapi pelaku hanya mendapatkan
hukuman ringan.
4). Tahun 1997, Dua orang pemuda
Dayak dikeroyok oleh sekumpulan
pemuda Madura.
5). Tahun 2000, konflik kembali terjadi,
seorang pemuda Dayak kembali
menjadi korban aksi kejahatan preman
Madura. Hingga pada Februari 2001
konflik Sampit pun pecah.
(Pihak)
Pihak primer (utama) : yaitu kelompok dari
suku Dayak dan Madura.
Pihak sekunder : yaitu masyarakat lain
diluar dari suku Dayak dan Madura, serta
aparat keamanan.
Sikap (perasaan / pandangan)
1). perasaan/pandangan suku Dayak yang merasa tidak puas
dan merasa disaingi oleh para transmigran asal Madura yang
telah membentuk 21 persen populasi Kalimantan tengah (karena
hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh
kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi tersebut,
seperti perkayuan, penambangan. Hal tersebut memicu
permasalahan ekonomi yang kemudian terjadi kerusuhan
antara suku Madura dan Dayak).
2). Menurut pandangan suku Dayak, warga Madura lah
yang menjadi pelaku pembakaran di sebuah rumah
Dayak. Yang kemudian warga Dayak pun membalas
dengan membakar rumah rumah orang Madura.
3). Situasi kericuhan suku Dayak dan Madura diperparah
dengan kebiasaan dan nilai berbeda yang dimiliki
keduanya. Seperti adat orang Madura yang membawa
parang atau celurit kemanapun, membuat orang Dayak
berpandangan bahwa tamunya ini siap untuk berkelahi.
Perilaku/tindakan
Kedua belah pihak yaitu suku Dayak dan Madura yang terus menerus
saling membalas menyerang, serta bergerak seperti yang telah
disebutkan dari berbagai sumber bahwa seorang warga Dayak disiksa
dan dibunuh oleh sekelompok warga Madura, pembakaran rumah
rumah Dayak yang kemudian dibalas dengan membakar pula rumah
rumah orang Madura, yang kemudian dilanjutkan dengan peristiwa
tewasnya seorang etnis Dayak bernama sandong, akibat luka bacok yang
didapat, yang membuat sekelompok 300 warga Dayak melampiaskan
kemarahannya dengan merusak 9 rumah, 2 mobil, 5 motor, serta 2
tempat karaoke milik warga Madura.
Prima Esti Prayogi (34) XI IPS 3
Intervention (campur tangan atau
tindakan yang dilakukan pihak luar/netral
untuk menemukan pemecahan masalah
1). Polisi menahan seorang pejabat lokal yang
diduga sebagai salah satu dalang dibalik
serangan ini. Dan orang yang ditahan tersebut
diduga membayar enam orang untuk
memprovokasi kerusuhan di Sampit.
2). Konflik Sampit mulai mereda setelah
pemerintah meningkatkan keamanan,
mengevakuasi warga dan menangkap
provokator.
Bentuk akomodasi
Arbitrasi & konsiliasi : mengapa menggunakan bentuk akomodasi ini yaitu
karena diwujudkan untuk mencapai sebuah kesepakatan dengan
menghadirkan pihak ketiga sebagai pengambil keputusan dan institusi /
lembaga kepolisian yang memiliki kedudukan lebih tinggi guna untuk
menyelesaikan permasalahan serta mewujudkan kesepakatan. Dalam konflik
ini pemerintah daerah setempat tersebut serta polisi telah melakukan
penyelesaian serta mendamaikan di luar pengadilan hukum.
Jika cara tersebut belum maksimal maka, diwujudkan dengan
akomodasi selanjutnya yaitu adjudikasi, dimana pengadilan atau
hukum yang tetap sebagai pihak ketiga perlu diwujudkan dalam
konflik ini dengan kedua belah pihak dapat mengklarifikasi, pengusutan
atau pemeriksaan setempat di depan pengadilan hukum serta
hasil persidangan dari sidang pengadilan hukum ini bersifat mengikat.
Konflik Sampit adalah pecahnya
kerusuhan antar-etnis di Sampit pada
Februari tahun 2001